Recents in Beach

Hidroponik

 

HIDROPONIK

 

Taukah kamu apa itu hidroponik?

Hidroponik (Hydroponics) berasal dari bahasa latin yaitu hydro yang berarti air dan phonos yang berarti kerja sehingga Hidroponik merupakan teknik penanaman dimana air digunakan untuk pengganti tanah sebagai media tumbuh tanaman. Namun tidak hanya dengan media air saja, hidroponik juga dapat diartikan sebagai suatu teknik penanaman dengan media tanam non-tanah, bisa berupa pasir, kerikil, atau sabut kelapa (Istiqomah, 2007). Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit (Roidah, 2015). Pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik memang tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik hanya layak dipertimbangkan mengingat dapat dilakukan di pekarangan rumah,atap rumah maupun lahan lainnya. Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk berdiri tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril), sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolite atau tanpa media agregat (hanya air). Yang paling penting dalam menggunakan media tanam tersebut harus bersih dari hama sehingga tidak menumbuhkan jamur atau penyakit lainnya.

Sistem dari tanaman hidroponik ini adalah sebagai berikut:(1)Memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.(2) Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif. (3) Sistem dari tanaman hidroponik ini harus bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama danpenyakit. (4)Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru, tanaman diletakkan diatas Styrofoam hingga akarnya menggantung.

Informasi tentang perkembangan sistem hidroponik di Indonesia masih sangat minim, hal ini disebabkan oleh kurangnya penyuluhan tentang kelebihan sistem hidroponik pada lahan sempit.Hidroponik membutuhkan produk yang mutakhir, investasi yang tinggi serta keahlian yang khusus. Faktor tersebut yang menghambat peluang pertanian secara hidroponik. Meskipun begitu, sudak ada pengusaha hidroponik Indonesia yang berhasil mengekspor hasil kebunnya.Dahulu penanaman hidroponik hanya berkutat pada lingkungan Jabodetabek. Mulai saat ini di Jawa Barat, penanaman hidroponik sederhana dapat dilihat di daerah Lembang, purwakarta, dan Garut. Sedangkan di Jawa Timur dapat ditemukan di Nangkojajar (Pasuruan) dan Batu (Malang).

Metode NFT

Pengertian?

Instalansi hidroponik ini berupa 5 buah talang air sebagai tempat menanam (Gully). Bahan yang diperlukan antara lain :

·         Talang air

·         Penutup talang atau styrofoam

·         Kran pembuka dan penutup 0.5 inci

·         Pipa pvc 0.5 inci; 1 inci; 2 inci

·         Selang plastik 3-5 mm

·         Knee t 0.5 inci; 1 inci dan elbos 1 inci; 2 inci

·         Pompa air akuarium

·         Boks kontainer (penampung)

·         Solartuff atau atap plastik

·         Dop 0.5 inci; 1 inci; 2 inci

·         Tutup talang

 

a.       Cara membuat tempat menanam (Gully) :

Siapkan talang air, potong sebanyak 2 m sebanyak 5 buah, serta penutup talang(inlet). Penutup talang ini dilubangi terlebih dahulu sebanyak 2 buah untuk pemasangan selang plastik. Selang plastik ini berfungsi untuk mengalirkan air pupuk ke talang air. Sisi lain tidak ditutup, untuk mengalirkan pupuk menuju bak penampungan.

b.      Cara membuat penutup talang air :

1.      Tiga buah talang dibuat lubang tanam (kira-kira diameter 5 cm) dengan jarak tanam 20 cm sehingga total lubang tanam 30 buah (per talang 10 lubang tanam).Talang ini untuk fase membesarkan sayuran dewasa.

2.      Sebuah talang dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 10 cm dehinggga berjumlah 20 buah lubang tanam. talang ini untuk fase membesarkan sayuran remaja.

3.      sebuah talang lagi dibuat lubang tanam 10 buah dengan jarak tanam 10 cm untuk sayuran remaja, sedangkan bagian lain dibiarkan terbuka untuk pembibitan (media tanam memakai rockwool).

4.      Total lubang tanam sebanyak 60 buah, lubang tanam produksi 30 buah dan 30 lubang tanam remaja, 1 rockwool semai dengan 30 lubang tanam (ukuran rockwool; panjang 25 cm dan lebar 7.5 cm).

 

c.       Cara membuat kaki meja rak :

1.      Siapkan pipa PVC 1 inci

2.      Potong sepanjang 70 cm sebanyak 2 buah dan 65 cm sebanyak 2 buah untuk kaki meja

3.      Potong pipa sepanjang 190cm dan 80cm, masing-masing 2 buah. rangkai semua potongan pipa menjadi meja rak dengan dibantu knee T dan L. Rangkaia ini untuk penyangga talang.

4.      Potong pipa sepanjang 100 cm dan 80 cm, masing-masing 2 buah. rangkai semua potongan pipa menjadi penyangga dasar dengan dibantu knee T dan L.

 

d.      Cara membuat atap instalasi :

1.      Siapkan pipa PVC 1 inci.

2.      Potong sepanjang 80 cm sebanyak 4 buah (untuk tiang) sepanjang 190 cm dan 80cm sebanyak 2 buah.

3.      Potong solartuff sesuai dengan ukuran .

4.      Pasang semua pipa dan solartuff hingga melengkung setengah lingkaran membentuk atap.

 

e.       Cara merangkai :

1.      Susun talang air berjejer di meja, Jarak antar talang air 5 cm.

2.      Pasang selang plastik di penutup talang (inlet)

3.      Pasang pipa PVC 1 inci dibagian outlet. Ikat kuat pipa ini dengan tali plastik

4.      Letakkan boks kontainer (bak penampung) dibagian bawah meja rak

5.      Buat lubang (kira-kira 5cm) Pasang PVC 2 inci untuk menyalurkan air balikkan ke penampungan.

6.      Buat lubang (kira-kira 2 cm). Pasang selang plastik untuk mendistribusikan air pupuk dari bak penampungan ke talang (inlet). Pasang kran yang berfungsi membuka dan menutup air pupuk.

7.      Masukkan pompa air yang sudah dirangkai dengan selang plastik. Pompa ini bertugas mengalirkan air pupuk dari bak penampungan ke talang air melalui selang plastik.

8.      Perhatikan, pemsangan knee T dan L di setiap sambungan harus kuat agar instalansi kuat dan kokoh.

9.      Cek terlebih dahulu. Baru instalansi siap dioprasikan (Herwibowo dan Budiana, 2015).

 

Kelebihan :

·         Hasil tanaman dianggap sedikit modal dengan keuntungan berganda (value for money) karena berlaku untuk jangka panjang.

·         Hasil bermutu tinggi.

·         Pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air efisien, tenaga kerja yang dbutuhkan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara, dan pH lebih teliti.

·         Produksi tanaman persatuan luas lebih banyak.

·         Dapat menanam tanaman di lokasi yang sulit ditanami, karena tidak menggunakan media tanah.

·         Penanaman dapat dilakukan pada semua musim.

·         Masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi.

·         Tanaman lebih cepat matang tanpa kerusakan akibat gangguan cuaca ataupun penggunaan racun hama, sehingga mampu mengurangi biaya produksi.

·         Tidak terganggu gulma (tanaman pengganggu yang tidak diinginkan).

Kelemahan :

·         Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit

·         Tenaga kerja yang dibutuhkan memerlukan ketrampilan khusus.

·         Investasi awal yang tidak murah (Istiqomah, 2007).

 


(Sumber : medium.com)


(Sumber: tokopedia.com

Daftar Pustaka

Istiqomah, S. 2007. Menanam Hidroponik. Azka Mulia Media, Semarang.

Herwibowo, K. dan N.S.Budiana. 2015. Hidroponik Potabel. Penebar Swdaya, Jakarta.

Roidah, I. S. (2015). Pemanfaatan lahan dengan menggunakan sistem hidroponik. Jurnal Bonorowo1(2), 43-49.

Posting Komentar

0 Komentar