Recents in Beach

Dampak Degradasi Lahan dalam Keberlangsungan Bidang Pertanian


Degredasi Lahan pada Musim Kemarau
(Sumber: goodnewsfromindonesia.id, 2021)

Degradasi lahan adalah suatu lahan pertanian yang produktivitasnya mengalami penurunan akibat kondisi lahan khususnya tanah permukaan (top soil) yang telah memburuk. Salah satu bentuk lahan terdegradasi adalah lahan tidur atau terlantar. Lahan tidur atau terlantar merupakan lahan pertanian yang pernah dimanfaatkan, namun karena lahannya kurang sesuai untuk pertanian sehingga menjadikan lahan tidak produktif dan tidak dimanfaatkan lagi atau menjadi terlantar. Akibat lanjut dari proses degradasi lahan adalah lahan kritis atau timbulnya areal-areal yang tidak produktif (Wahyunto dan Dariah, 2014) Definisi degradasi lahan yang lain adalah proses penurunan produktivitas lahan yang sifatnya sementara maupun tetap yang dapat dicirikan dengan penurunan sifat fisik, kimia dan biologi. Lahan kritis adalah salah satu bentuk lahan terdegradasi (Sitorus et al., 2011).

Erosi sebagai Penyebab Degredasi Lahan
(Sumber: utakatikotak.com, 2021)

Degradasi lahan di Indonesia disebabkan oleh erosi air sebagai akibat curah hujan dengan jumlah dan intensitas yang tinggi terutama di Indonesia bagian barat. Selain itu, disebabkan karena adanya pengelolaan lahan kering berlereng yang tidak memperhatikan aspek konservasi tanah dan kelestarian lingkungan, serta pencemaran bahan kimia. Proses degradasi lahan yang disebabkan oleh erosi air dikategorikan sebagai degradasi erosif, yaitu proses degradasi yang berhubungan dengan pemindahan bahan atau material tanah oleh kekuatan air (Sitorus et al., 2011).

Segitiga Tekstur Tanah
(Sumber: Istanto, 2018)

Tekstur tanah terutama fraksi debu merupakan variabel yang cukup berkontribusi terhadap proses degradasi lahan dibandingkan dengan fraksi pasir dan liat. Hal ini disebabkan karena debu merupakan fraksi tanah yang paling mudah tererosi. Selain mempunyai ukuran yang relatif halus, fraksi ini juga tidak mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan (tanpa adanya bantuan bahan perekat/pengikat), karena tidak mempunyai muatan. Jenis penggunaan lahan/vegetasi sangat berperan terhadap proses degradasi lahan, karena terkait dengan persentase tutupan lahan. Pengaruh jenis penggunaan lahan/vegetasi (faktor C) terhadap proses degradasi lahan yaitu dapat mengurangi energi tumbukan air hujan, sehingga tidak mengenai tanah secara langsung. Hal tersebut disebabkan oleh erosi, kehilangan unsur hara dan bahan organik, terkumpulnya garam di daerah perakaran, terkumpulnya senyawa bersifat racun/limbah, serta aktivitas pertambangan (Sitorus et al., 2011).

Erosi Tanah
(Sumber: duniapcoid, 2022)

Erosi tanah adalah penyebab dari kemerosotan tingkat produktivitas lahan DAS di bagian hulu. Hal tersebut mengakibatkan luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas. Penggunaan lahan berdasarkan daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan perbaikan kondisi lahan akan menyebabkan degradasi lahan (Atmojo, 2006). Contoh kasus yaitu lahan di daerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim maka akan rentan terhadap bencana erosi atau tanah longsor. 

Pencemaran Tanah
(Sumber: Nasution, 2012)

Penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak proporsional dapat berdampak pada tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian. Pada tahun 1960-an, terjadi revolusi hijau yang telah berhasil merubah pola pertanian dunia, yaitu dengan dikenalkannya penggunaan agrokimia, baik berupa pupuk kimia maupun obat-obatan (insektisida). Produksi pangan dunia meningkat dengan tajam dan berhasil mengatasi kekhawatiran dunia terkait krisis pangan akibat adanya revolusi hijau. Sementara itu, penggunaan agrokimia dapat pula berdampak negatif karena berpotensi mengakibatkan pencemaran air, tanah, dan hasil pertanian, menurunya keanekaragaman hayati, ketidakberdayaan petani dalam pengadaan bibit, pupuk kimia, serta menentukan komoditas yang akan ditanam (Atmojo, 2006). Pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian juga dapat disebabkan karena kegiatan industri. Perkembangan sektor industri berpotensi menimbulkan dampak negatif. Hal tersebut dikarenakan adanya limbah cair, gas, dan padatan yang asing bagi lingkungan pertanian. Dampak yang ditimbulkan berupa gas buang seperti belerang dioksida sebagai penyebab hujan asam. Di samping itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun (Pb, Ni, Cd, Hg) akan menyebabkan degradasi lahan pertanian. 


DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, S. W. 2006. Degradasi lahan & ancaman bagi pertanian. Solo Pos, 7.

Duniapcoid. 2022. Apa Itu Erosi. https://duniapendidikan.co.id/erosi/. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2022.

Istanto, D. 2018. Pengertian dan Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Faktor Erodibilitas. http://www.duaistanto.com/2018/01/pengertian-dan-pengaruh-tekstur-tanah.html.Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.

Krisnawati, E. 2021. Mengenal Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/06/18/mengenal-hari-penanggulangan-degradasi-lahan-dan-kekeringan-sedunia. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022.

Nasution, A. Z. 2012. Pencemaran Tanah atau Soil pollution. https://bangazul.com/pencemaran-tanah/. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2022.

Sitorus, S. R. P., B. Susanto., dan D. Haridjaja. 2011. Kriteria dan Klasifikasi Tingkat Degradasi Lahan di Lahan Kering (Studi Kasus : Lahan Kering di Kabupaten Bogor). Jurnal Tanah dan Iklim. 34: 66-83.

UAO. 2021. Pengertian dan Penyebab Erosi.

https://www.utakatikotak.com/Pengertian-dan-Penyebab-Erosi/kongkow/detail/21687. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022.

Wahyunto., dan A. Dariah. 2014. Degradasi Lahan di Indonesia: Kondisi Existing, Karakteristik, dan Penyeragaman Definisi Mendukung Gerakan Menuju Satu Peta. Jurnal Sumberdaya Lahan. 8(2): 81-93.

Widrializa. 2015. Pertanian Berkelanjutan Sebagai Implementasi Pembangunan Berkelanjutan. https://widrializa.blogspot.com/2015/11/pertanian-berkelanjutan-sebagai.html. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2022.

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar