Recents in Beach

Kondisi Lahan Pertanian Jember yang Mulai Kritis Akibat Kelebihan Pupuk Kimia

Gambar 1. Pemberian pupuk kimia di sawah

(Sumber : radarjember.id, 2021)

Jember merupakan daerah dengan sektor pertanian yang cukup besar. Perekonomian Jember juga ditopang oleh sektor pertanian. Namun, sebuah riset yang pernah dilakukan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember, Prof. Soetriono, menghasilkan data bahwa kondisi tanah sawah pada 31 kecamatan di Jember memiliki unsur hara yang rendah. Sementara itu, dari sampel tanah di 31 kecamatan tersebut, terdapat 8 kecamatan memiliki unsur C-Organik yang sangat rendah yaitu Kecamatan Gumukmas, Sukowono, Ledokombo, Sumberjambe, Kalisat, Sukorambi, Sumbersari, dan Kaliwates (radarjember.id, 2021). Kondisi tersebut menggambarkan tanah di daerah tersebut cukup memprihatikan untuk dijadikan media tanam. Dengan begitu, akan mengancam pertumbuhan tanaman di daerah tersebut.

Bahan organik yang terkandung di tanah tersebut rata-rata hanya 1,76 %. Kandungan nitrogennya juga bernilai rendah dengan rata-rata 0,10 %. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa para petani masih bergantung pada pupuk kimia, dimana pemakaian pupuk kimia yang berlebihan dapat merusak tanah. Mereka tidak bisa mengandalkan pupuk organik sepenuhnya karena pupuk organik memang tidak bisa menggantikan pupuk kimia. Pupuk organik juga tidak dapat menambah unsur hara dalam skala besar dan instan. Namun, membutuhkan proses dengan jangka waktu yang panjang (radarjember.id, 2021).

Gambar 2. Kekeringan pada tanah

(Sumber: Desy, 2017)

Dalam jangka pendek, pupuk kimia dapat mempercepat masa tanam karena kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanah dan tanaman, namun di sisi lain penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak yang sangat negatif kepada tanah dan tanaman. Menurut beberapa penelitian dari para pakar tanaman, pada umumnya tanaman tidak bisa sepenuhnya menyerap 100% pupuk kimia anorganik. Hal ini disebabkan karena akan selalu ada residu yang tidak terserap, apalagi banyak petani yang berpendapat bahwa dengan pemberian pupuk melebihi takaran, tanaman akan mengalami peningkatan produktivitas.

Bagian sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah ini apabila telah terkena air dalam periode lama, akan terjadi proses mengikat tanah seperti layaknya lem atau semen. Kekeringan yang terjadi di lahan tersebut menyebabkan terjadinya pelengketan yang memadat satu dengan materi lainnya atau bisa dikatakan tanahnya tidak gembur lagi dan tanah akan mengeras. Jika pemupukan kimia dilakukan selama berpuluh tahun tanpa ada pertukaran dari budaya pupuk kimia dengan pupuk organik, dapat dipastikan lahan akan semakin kurus dan ketergantungan dengan pupuk kimia (Mira dan Fahrizal, 2019).

Gambar 3. Proses pengapuran pada tanah masam.

(Sumber: cybex.pertanian.go.id, 2019)

Penggunaan pupuk kimia dapat menimbulkan berbagai jenis permasalahan lahan apabila digunakan secara berlebihan, seperti salinitas tanah, akumulasi logam berat, eutrofikasi air, dan akumulasi nitrat. Akumulasi nitrat dapat menimbulkan pencemaran dan mengancam kesehatan manusia. Penumpukan nitrat tersebut terjadi karena pelepasan amonium yang terkandung dalam pupuk anorganik, umummya jenis urea ke dalam tanah. Amonium tersebut mengalami oksidasi sehingga membentuk nitrat. Proses tersebut terjadi bersamaan dengan terlepasnya ion hidrogen H+ yang menyebabkan pH tanah menjadi lebih rendah (Dharmayanti et al., 2013).

Gambar 4. Pupuk organik dari kotoran ternak sapi

(Sumber: Pujo, 2019)

Untuk mengatasi pH tanah yang terlalu rendah, dapat menggunakan bahan pembenah tanah atau Bio Soil Neutralizer (BSN). BSN bersifat menetralisir dan menstabilkan kerusakan di sekitarnya. BSN akan menetralisis pH tanah dan memperbaiki strukturnya, menambah kesediaan hara serta mendukung pertumbuhan mikroba tanah. Selain menggunakan BSN, pupuk hayati berbasis Rhizobium dapat digunakan dalam upaya pencegahan atau perbaikan kerusakan tanah. Pupuk hayati tersebut akan memperkuat perakatan tanaman dan meningkatkan ketersediaan hara N, P dan K, yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Apabila digunakan pada lahan tanaman Leguminosa, pupuk organik Rhizobium akan merangsang pembentukan bintil akar sehingga penyerapan nitrogen lebih optimal (Lestari dan Harsono, 2017). Cara lain yang bisa digunakan untuk mengatasi penurunan pH tanah yaitu dengan melakukan pengapuran. Penambahan bubuk kapur yang bersifat basa ke dalam tanah masam dapat meningkatkan nilai pH tanah tersebut (Darma et al., 2022).

 

Sumber Rerefensi: 

cyber.pertanian.go.id. 2019. Pengapuran tanah untuk pertanaman cabai. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74237/pengapuran-tanah-untuk-pertanaman-cabai/. Diakses pada 17 Mei 2022.

Darma, S., D. Dhonanto, dan A.S. Hasibuan. 2022. Analisis kandungan N-total dan pH tanah yang ditanami Leguminosae Cover Crops (LCC) pada umur tanam serta dosis pengapuran berbeda. Jurnal Agroteknologi Tropika Lembah 4(2): 76-80.

Desy, F. 2017. Kekeringan: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Upaya Penanggulangan. https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan. Diakses pada 17 Mei 2022.

Dharmayanti, N.K.S., A.A.N. Supadma, dan I.D.M. Arthagama. 2013. Pengaruh pemberian biourine dan dosis pupuk anorganik (N,P,K) terhadap beberapa sifat kimia tanah pegok dan hasil tanaman bayan (Amaranthus sp.). Jurnal Agroteknologi Tropika 2(3): 165-174.

Lestari, S.A.D. dan A. Harsono. 2017. Pengaruh pembenah tanah dan inokulan Rhizobium terhadap hasil kedelai pada tanah ultisol. Buletin Palawa 15(1): 7-13.

Mira, H. S., dan A. Fahrizal. 2019. Upaya peningkatan kesuburan tanah pada lahan kering di Kelurahan Aimas Distrik Aimas Kabupaten Sorong. Abdimas : Papua Journal of CommunitySer ice. 1(2):14-23.

Pujo, H. 2019. Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah Kotoran Ternak Sapi dengan Metode Fermentasi. https://sulteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/828-teknologi-pembuatan-pupuk-organik-dari-limbah-kotoran-ternak-sapi-dengan-metode-fermentasi. Diakses pada 17 Mei 2022.

radarjember.id. 2021. Waspada! Kondisi Lahan Pertanian di Jember Mulai Kritis. https://radarjember.jawapos.com/berita-jember/13/12/2021/waspada-kondisi-lahan-pertanian-di-jember-mulai-kritis/. Diakses pada 17 Mei 2022.

 





Posting Komentar

1 Komentar

  1. mantap sangat bermanfaat dan ditunggu postingan selanjutnya!

    BalasHapus