Gambar 1. Struktur kimia asam humat dan asam fulvat
Bahan humat merupakan suatu molekul organik dengan rantai karbon yang sangat panjang serta terdapat radikal aktif seperti fenol dan aromatik. Bahan humat ini terdiri atas asam humat, asam fulvat, dan humin (Stevenson, 1994). Adapun peran dari bahan humat yaitu berperan penting dalam menyediakan nutrisi bagi tanah. Humin yang terkandung di dalamnya merupakan bagian penting dari bahan organik tanah karena memiliki hubungan yang erat dengan C dan N (Keiji et al., 2011). Bahan Humat terbentuk dari hasil pelapukan sisa tanaman dan hewan dari aktivitas sintetik mikroorganisme dan menempati 70-80% dari bahan organik hampir di seluruh tanah mineral, sisanya merupakan protein, polisakarida, asam lemak, dan alkana (Schitzer, 1997).
Gambar 2. Struktur kimia asam humat
Asam humat merupakan salah satu penyusun bahan humat dominan yang terbentuk melalui proses dekomposisi mikroba dan kimia serta transformasi residu tanaman dan hewan dalam kondisi lingkungan tertentu. Menurut Firda et al., (2019), struktur kimia dari asam humat pada umumnya terdiri dari cincin aromatis dan rantai alifatik yang mengikat gugus karboksilat (-COOH) dan hidroksil (-OH) baik fenolat, alkoholat, maupun kuinon. Akan tetapi, kondisi struktur kimia asam humat dan karakteristik psikokimianya dapat dipengaruhi oleh letak geografis dan zona iklim sumbernya. Contoh struktur kimia asam humat yang diperolah dari sumber batubara.
§ Struktur Kimia Asam Humat Menurut Fuchs
Gambar 3. Struktur kimia asam humat menurut Fuchs
§ Struktur
Kimia Asam Humat Menurut Dragunov
Menurut Dragunov, struktur kimia asam humat terdiri dari cincin aromatik dari di-trihidroksilbenzena, nitrogen dalam bentuk siklis, nitrogen pada rantai samping dan residu karboksilat.
Gambar 4. Struktur kimia asam humat menurut Dragunov
§ Struktur
Kimia Asam Humat Menurut Stevenson
Asam fulvat merupakan salah satu penyusun lain dari bahan humat dengan bobot molekul kecil yang terbentuk dari proses humifikasi. Menurut Herlambang et al., (2017), struktur kimia asam fulvat mempunyai kandungan gugus karboksil (–COOH), fenolik (–OH) dan karbonil (C=O) lebih banyak daripada asam humat sehingga akan lebih reaktif pada proses dekomposisinya.
Peran Asam Humat dan Asam Fulvat
§ Asam Humat
1. Melindungi tanah dari pelindian akibat air hujan karena asam humat memiliki kapasitas pertukaran kation (KPK) yang tinggi sehingga tanah mampu menahan unsur-unsur hara agar tidak terlindi.
2. Mengurangi resiko terjadinya erosi karena mampu menyerap air sekitar 80-90% dan dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air.
3. Mampu mengikat dan mengurangi kontaminan logam berat yang ada di dalam tanah.
4. Meningkatkan permeabilitas membran tanaman.
5. Menstimulasi aktivitas mikrobia tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan akan tanaman.
§ Asam Fulvat
1. Membantu aktivitas kimia, seperti produksi enzim, struktur hormone, dan kebutuhan dalam penggunaan vitamin.
2. Memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman, membantu memperbaiki ketidakseimbangan sel, dan menyerap logam berat atau racun polutan.
Firda, Mulyani, O., dan Yuniarti, A. 2016. Pembentukan, karakterisasi serta manfaat asam humat terhadap adzobsi logam berat (review). Jurnal Soilrens. 14: 9-13.
Herlambang, S., A. Maas, S. N. H.
Utami, J. Widada. 2017. Karakteristik asam humat danasam fulvat pada ultisol
dengan pemberian limbah segar organik dan pengalengan nenas. Jurnal Tanah dan
Air. 14: 83-90.
Keiji J., H. Teresa, G. Carlos, M. Sánchez– Monedero. 2011. Influence of stability and origin of organic amendments on humification in semiarid soils. Journal Soil Science Society of America. 75: 2178–2187.
Schnitzer M. 1997. Pengikatan bahan humat oleh koloid mineral tanah. In Interaksi Mineral Tanah dengan Bahan Organik dan Mikrobia. (Eds Huang, P.M. and Schnitzer, M.) (Transl. Didiek Hadjar Goenadi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Stevenson, F.J. 1982. Extraction, fractionation and general chemical composition of soil organic matter. In. Stevenson, F.J. (Ed.) Humus Chemistry. Genesis, Composition, Reactions. John Wiley and Sons. New York.
Suwahyono, U. 2011. Prospek teknologi remediasi lahan kritis dengan asam humat (Humic Acid). Jurnal Tenkik Lingkungan. 12: 55-65.
0 Komentar