Recents in Beach

June Edition - Mineral Soil vs Organic Soil


 

TANAH MINERAL vs TANAH ORGANIK 

Taksonomi tanah membedakan tanah menjadi tanah mineral dan tanah organik. Hampir semua tanah pada sebagian horizonnya mengandung sedikit dari kedua komponen, baik mineral maupun organik. Tetapi sebagian besar tanah secara dominan termasuk salah satu dari tanah tersebut.

TANAH MINERAL

Tanah mineral awalnya terbentuk oleh pelapukan batuan induk, sering disertai dengan pengendapan material oleh es, air dan / atau angin. Tanah mineral di lahan garapan memiliki kandungan bahan organik yang rendah di bawah 5% berbeda dengan tanah mineral yang dibiarkan begitu saja yaitu sebesar 10-20% (Finch et al., 2014). Horizon-horizon yang kandungan bahan organiknya kurang dari sekitar 20-35% (berdasarkan berat), memiliki sifat-sifat yang lebih mendekati sifat-sifat tanah mineral.


                                


Permukaan tanah mineral mempunyai dua bentuk yaitu permukaan tanah tersusun dari bahan tanah mineral ataukah batas  antara horizon yang terdiri dari bahan tanah organik dengan horizon yang tersusun dari bahan tanah mineral. Batas atas dari horizon pertama, yang ditemukan pada atau dibawah permukaan tanah yang tersusun dari tanah mineral, dinyatakan sebagai permukaan tanah mineral (USDA, 2016).


Pada tanah-tanah mineral, suhu tanah musim panas rata-rata (Juni, Juli, dan Agustus di Belahan Bumi Utara dan Desember, Januari dan Februari di Belahan Bumi Selatan) yang diukur pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, atau pada kontak densik, litik, atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal.


Organik Tanah

Tanah organik terdiri dari bahan organik yang terutama berasal dari tanaman. Tanah ini membentuk tempat produksi bahan organik melebihi proses dekomposisi pada umumnya, biasanya dalam kondisi saturasi air, sebagai hasilnya sebagian besar tanah organik lahan basah. Bahan tanah organik memiliki lebih dari 12–18% C-organik tergantung pada kandungan lempung fraksi mineral (Mokma, 2005).

Bahan tanah organik adalah bahan yang mengandung karbon organik lebih tinggi dari jumlah seperti disebutkan pada bahan tanah mineral. Bahan yang mempunyai karbon organik lebih tinggi daripada yang disebut dalam butir 1 bahan tanah mineral disebut serasah atau horizon O. Bahan yang mempunyai karbon organik lebih tinggi daripada yang disebut dalam butir 2 disebut gambut atau tanah bergambut. Tidak semua bahan tanah organik berakumulasi di dalam atau di bawah air. Serasah daun-daunan dapat tertimbun di atas kontak litik, dan mendukung vegetasi hutan. Tanah dalam situasi ini adalah organik, hanya dalam pengertian bahwa fraksi mineralnya secara nyata kurang dari setengah berat tanah, dan hanya menyusun persentase kecil dari volume tanah (USDA, 2016).

 Tanah organik memiliki kedalaman 80 cm dari permukaan dan mempunyai ketebalan lapisan bahan organik lebih dari 40 cm atau tanpa memperhatikan ketebalan bila berada di atas hamparan batuan (kontak litik atau paralitik) (Salampak, 2019).

Pada tanah-tanah organik, suhu tanah tahunan rata-rata adalah antara 0 dan 6oC (USDA, 2016).

 Finch, H. J. S., A. M. Samuel, and G. P. F. Lane. 2014. Soils and soil management. Lockhart and Wiseman’s Crop Husbandry Including Grassland (Ninth Edition). Woodhead Publishing, United Kingdom.

Salampak, D. 2019. Peningkatan produktivitas tanah gambut yang disawahkan. An1mage, Jakarta.

United States Department of Agriculture. 2016. Kunci taksonomi tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Posting Komentar

0 Komentar