Tanah liat sekunder
(Sumber : ilmugeografi.com, 2017)
Konsistensi tanah adalah sifat fisika tanah yang menunjukkan integrasi antara gaya kohesi dan adhesi partikel-partikel tanah dengan benda lain (Taisa et al., 2021). Konsistensi tanah juga dapat diartikan sebagai ketahanan tanah terhadap tekanan-tekanan dari luar ke tubuh tanah. Hal ini ditunjukan oleh daya tahan tanah terhadap perubahan bentuk yang diakibatkan oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah (Suswanti et al., 2011).
Hubungan
kondisi tanah dan batas atterberg
(Sumber : Sutono et al., 2006)
Penentuan konsistensi tanah dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Penentuan secara kualitatif dilakukan di lapangan dengan cara memijat atau menekan sampel tanah dengan ibu jari dan telunjuk. Penentuan konsistensi tanah secara kuantitatif dilakukan di laboratorium berdasarkan dengan angka atterberg (Sanggu, 2019).
Tanah kering
(Sumber : AdminGro, 2013)
Konsistensi tanah dapat ditentukan dengan cara menyesuaikan kondisi air tanah yaitu dalam keadaan basah, lembab atau kering. Dikatakan sebagai tanah basah apabila kandungan air pada tanah di atas kapasitas lapang. Tanah lembab adalah kondisi ketika kandungan air di tanah mendekati kapasitas lapang, sedangkan tanah kering adalah kondisi dimana tanah dalam keadaan kering angin (Sanggu, 2019).
Penentuan
konsistensi basah
(Sumber : fao.org, 2021)
Konsistensi tanah pada kondisi basah dibedakan berdasarkan tingkat plastisitas dan tingkat kelekatan. Tingkatan plastisitas ditetapkan dari tingkatan sangat plastis, plastis, agak plastis, dan tidak plastis (kaku). Tingkatan kelekatan ditetapkan dari tidak lekat, agak lekat, lekat, dan sangat lekat (Taisa et al., 2021).
Penentuan
konsistensi lembab
(Sumber : fao.org,
2021)
Dalam keadaan lembab, konsistensi tanah dibedakan menjadi konsistensi gembur sampai teguh (Taisa et al., 2021). Menurut Sanggu (2019), konsistensi dalam keadaan lembab dibedakan berdasarkan kepadatannya menjadi konsistensi tanah lepas, sangat remah, remah, padat, sangat padat, atau padat sekali. Konsistensi tanah gembur berarti tanah tersebut mudah diolah, sedangkan konsistensi tanah teguh berarti tanah tersebut agak sulit dicangkul.
Penentuan
konsistensi kering
(Sumber : fao.org, 2021)
Dalam keadaan kering, konsistensi tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras (Taisa et al., 2021). Menurut Sanggu (2019), konsistensi tanah dalam keaadan kering dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan tanahnya menjadi konsistensi tanah lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, atau keras sekali. Kekerasan ini berkaitan dengan kandungan clay tanah.
Menurut
Utomo (2016), konsistensi tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain:
● tekstur
tanah, di mana tanah clay
silikat akan lebih plastis dibandingkan dengan tanah bertekstur pasir
● sifat
serta jumlah koloid organik dan koloid anorganik
● struktur
tanah
● kadar air tanah yang memiliki pengaruh dalam menentukan tingkat kohesivitas dan plastisitas tanah.
Peta sebaran konsistensi tanah Kota Pangkalpinang
(Sumber : Pratiwi et al., 2021)
Dalam kegiatan pertanian, konsistensi
tanah bermanfaat untuk mengetahui dan menentukan cara penggunaan tanah yang
efisien dan mengetahui penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan (Sanggu, 2019). Selain itu, dapat memperoleh atau
mempermudah dalam pengolahan tanah yang dimana tanah ditempat yang berbeda memiliki konsistensi berbeda-beda. Dengan
mengetahui konsistensi tanah,
maka akan mempermudah menentukan tanah yang cocok untuk ditanami suatu tanaman.
Selanjutnya, dapat mengurangi dampak erosi yang terjadi di lahan
pertanian.
Sumber referensi :
AdminGro. 2013. Kendala Pertanian Lahan Kering dan
Solusinya. https://grobogan.go.id/info/artikel/562-kendala-pertanian-lahan-kering-dan-solusinya.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
fao.org. 2021. 8. Soil Consistency. https://www.fao.org/fishery/docs/CDrom/FAO_Training/FAO_Training/General/x6706e/x6706e08.htm.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2021.
Ilmugeografi.com. 2017. 6 Macam-macam
Tanah Liat beserta Manfaatnya. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/macam-macam-tanah-liat/amp.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2021.
Pratiwi M., F. Fahriani., R. Hambali. 2021. Pemetaan
konsistensi tanah menggunakan sistem informasi geografis berdasarkan nilai uji
penetrasi kerucut (CPT). Jurnal Teknik Sipil. 10(1): 33-41.
Sanggu, F. R. 2019. Analisis sifat
fisik tanah di Desa Ndetu Ndora 1 Kecamatan Ende Kabupaten Ende. AGRICA. 12(1):
79-91.
Suswanti, D., B. Hendro., D.
Shiddieq, dan D. Indradewa. 2011. Identifikasi sifat fisik lahan gambut rasau
jaya III Kabupaten Kubu Raya untuk pengembangan jagung. Jurnal Perkebunan dan
Lahan Tropika. 1(2): 31-40.
Sutono, S., Maswar, dan Yusrial.
2006. Penetapan Plastisitas Tanah. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya.
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
Taisa, R., T. Purba, Sakiah, J.
Herawati, A. S. Junaedi, H. S. Hasibuan, Junairiah, dan R. Firgiyanto. 2021.
Ilmu Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Yayasan Kita Menulis, Medan.
Utomo, Muhajir. 2016. Ilmu Tanah
Dasar-Dasar dan Pengelolaan. Kencana, Jakarta.
0 Komentar