MINERAL
LEMPUNG TIPE 1:1
Mineral
lempung tipe 1:1 tersusun dari satu lempeng Si-tetrahedral dan satu lempeng
Al-oktahedral membentuk satu unit kristal. Antar unit kristal diikat oleh ikatan
hydrogen untuk membentuk partikel. Ikatan ini kuat dan mantap, sehingga air
tidak mampu menyusup ke dalam ruang antar-unit kristal, sehingga mineral tipe ini
tidak mengembang (Utomo, 2016).
Mineral ini juga memiliki muatan
yang rendah karena minim substitusi isomorfik sehingga daya jerap terhadap air
dan kation rendah. Selain itu, mineral lempung tipe 1:1 hanya memiliki permukaan
luar, yang terdapat di sekeliling partikel (Utomo, 2016).
Tipe mineral 1:1 menggambarkan satu
lapis tetrahedral dan satu lapis oktahedral.
Sumber : Utomo, 2016
Lapisan oktahedral bisa
berupa dioktahedral atau trioktahedral. Mineral dari subgrup kaolin (kaolinit,
haloisit, dickit, dan nakrit) dengan rumus umum Al2Si2O5(OH)4
merepresentasikan bentuk dioktahedral mineral lempung tipe 1:1. Sementara
itu, subgrup serpentin (lizardit, chrysotil,
dan antigorite), Mg3Si2O5(OH)4
merepresentasikan bentuk trioktahedral (Barton, 2002).
Mineral lempung tipe 1:1 memiliki muatan
tergantung pH (pH dependent charge). Pada patahan pinggiran kristal
mineral lempung silikat terdapat gugus silanol (-Si-O-H) dan aluminol
(-Al-O-H). Bila terdapat kenaikan pH, maka gugus silanol dan aluminol akan mengalami
hidrolisis. Muatan negative akan muncul (dalam bentuk -Si-O- dan Al-O) sebagai reaksi
atas meningkatnya pH dan muatan positif muncul dalam bentuk Al+ sebagai
reaksi menurunnya pH. Muatan yang dihasilkan melalui mekanisme ini disebut sebagai
pH dependent charge (Utomo, 2016).
Subtitusi isomorfik tidak umum
terjadi pada mineral kaolin. Ikatan antar lapisan 1:1 pada mineral kaolin
relatif kuat, sehingga subtitusi antar lapisan hampir tidak dapat terjadi.
Muatan lapisan yang rendah dan tidak adanya interlayer berakibat pada kapasitas
pertukaran kation kaolinit jauh lebih rendah yaitu ~ 1–10 cmolc/kg. Kapasitas
serapan yang terbatas biasanya disebabkan oleh ikatan yang putus di tepi
lapisan dan adanya gugus fungsi yang bergantung pada pH pada permukaan tanah
liat dan edge sites (Wimpenny, 2016)
Mineral kaolin memiliki rumus
struktur umum yaitu γ2-3 Z2O5(OH)4,
dimana γ adalah kation dalam lapisan oktahedral seperti Al3+ dan Fe3+
untuk mineral dioktahedral, dan Mg2+, Fe2+, Mn2+,
dan Ni2+ untuk mineral trioktahedral, serta Z adalah kation dalam
lapisan tetrahedral. Mineral dioktahedral dari subgrup kaolin yang paling umum
ditemui adalah kaolinit, dengan rumus struktur ideal Al2Si2O5(OH)4,
kaolinit bersifat elektrostatis netral dan memiliki simetri triklinik. Atom
oksigen dan ion hidroksil antar lapisan dipasangkan dengan ikatan hidrogen yang
lemah sehingga perpindahan acak antar lapisan sering terjadi dan menghasilkan
mineral kaolinit dengan kristalinitas yang rendah (Rafferty, 2012).
Mineral trioktahedral dari subgrup
serpentine antara lain, chrysotile, antigorite, dan lizardite yang memiliki
rumus struktur Mg3Si2O5(OH)4. Kristal chrysotile memiliki
morfologi silindris, kristal antigorit menunjukkan struktur gelombang (wave), dan kristal lizardite berbentuk platy serta hanya sedikit jumlah
substitusi aluminium atau besi untuk silikon dan magnesium. Karakteristik
morfologi ini dapat dikaitkan dengan derajat kesesuaian antara dimensi lateral
lapisan tetrahedral dan oktahedral (Rafferty, 2012).
Kegunaan
mineral kaolin antara lain
1. bahan baku produksi peralatan porselen, keramik, dan refractories. Talc,
pyrophyllite, feldspar, dan kuarsa sering digunakan dalam tubuh keramik,
bersama dengan kaolinit, untuk mengembangkan sifat penyusutan dan pembakaran
yang diinginkan.
2. kaolinit dimanfaatkan sebagai pernis
tambahan dalam cat berbasis air dan sebagai filler dalam polimer alami dan
sintetis.
3. kaolinit juga
digunakan sebagai penyaring kertas dan pigmen lapisan kertas.
Sumber
:
Barton, C.D. 2002. Clay Minerals. New York, Marcel Dekker.
Utomo,
M. 2016. Ilmu Tanah : Dasar-dasar dan Pengelolaan. Jakarta, Prenada Media Grup.
Rafferty, John P. 2013.
Minerals. New York, Britannica Educational Publishing
Wimpenny,
Josh. 2016. Encyclopedia of Geochemistry. Livermore, Springer.
0 Komentar