MINERAL LEMPUNG
Struktur mineral lempung 2:1
merupakan struktur yang pada setiap unitnya terdiri dari dua lapis
Si-tetrahedron yang mengapit satu lapis Al-oktahedron. Montmorilonit dan illit
tergolong kedalam mineral lempung Al-silikat yang berbentuk kristal (kristalin).
Untuk mengetahui ciri ciri- ciri mineral lempung 2:1 lainnya, simak postingan
berikut ya!
Mineral lempung dapat terbentuk
dari protonasi dan deprotonasi. Protonasi merupakan reaksi kimia berupa penambahan proton (H+) pada suatu atom, molekul,
atau ion yang menghasilkan asam
konjugasi, sedangkan deprotonasi adalah sebaliknya, yaitu reaksi kimia dengan
pelepasan proton (H+). Montmorilonit dan illit tergolong kedalam mineral
lempung Al-silikat yang berbentuk kristal (kristalin), memiliki struktur
mineral lempung 2:1, dimana struktur ini setiap unitnya terdiri dari dua lapis
Si-tetrahedron yang mengapit satu lapis Al-oktahedron. Rumus kimia lempung tipe
2:1 adalah Si8IVA14VIO20(OH)4.
1. Montmorilonit
Montmorilonit termasuk kelompok mineral
smektit, struktur mineral 2:1. Struktur kisinya tersusun atas satu lempeng Al2O3 diantara
dua lempeng SiO2. Karena
struktur inilah montmorilonit dapat
mengembang menyusut menurut sumbu c sehingga lempung ini mampu menyemat ion-ion logam.
Selain itu, montmorilonit mempunyai sifat penting lainnya yakni memberikan kontribusi muatan negatif
(negative charge), yaitu sekitar 1-5
cmol/kg yang menyebabkan mineral
ini sangat reaktif terhadap
lingkungan.
Tanah yang mengandung mineral
smektit mempunyai banyak kandungan bahan organik, kapasitas pertukaran kation yang tinggi, yaitu sekitar 110 cmol/kg atau
antara 47-162 cmol/kg, mempunyai fiksasi lempung tinggi, yaitu sekitar 33-92%,
reaksi tanah netral hingga alkalin, yaitu pH sekitar 6,5-8,0, dan kemampuannya
yang dapat mengembang bila basah ataupun
menyusut bila kering. Struktur sel unit montmorilonit yang terdiri dari satu
lembar oktahedral Al diapit oleh dua lembar tetrahedra silica, memiliki luas
permukaan spesifik, yaitu700-800 m2/g (luas dispersi oleh air), dan
senyawa-senyawa organik. Montmorilonit banyak dijumpai pada tanah Vertisol,
Mollisol dan Alfisol dan juga ditemukan pada beberapa Entisol.
2. Illit
Terdiri atas satu lapisan alumina antara dua lapisan silika, tebal satu satuan unit adalah 10Å, tidak berubah jika diberi larutan glycol, struktur
satuan kristalnya 2:1,hampir sama dengan montmorillonit.
Adanya mineral illit bersama smektit merupakan
bagian dari proses pembentukan/transformasi illit-smektit. Menurut Borchardt
(1977) kondisi yang memungkinkan transformasi illit-smektit adalah suhu dan
tekanan rendah, konsentrasi Al dan K+ harus rendah, konsentrasi
Si(OH)4 harus tinggi dan pH >6,5. Bila pH <6 maka illit akan
melapuk menjadi vermikulit dan selanjutnya kaolinit
Tanah dengan mineral tipe 2:1 seperti smektit perlu dijaga
kelembabannya, karena mineral smektit ini akan mengembang dan mengkerut seiring
dengan perubahan kelembapan tanah. Apabila tanah bermineral smektit kering maka
tanahnya menjadi retak-retak dan sangat keras, sehingga sulit diolah, dan pada
waktu retak dapat memutuskan akar-akar tanaman yang sudah ada. Sifat smektit
yang penting antara lain mempunyai muatan negatif (negative charge) yang menyebabkan
mineral ini sangat reaktif dalam lingkungannya, mempunyai kapasitas tukar
kation yang tinggi, yaitu sekitar 30cmol/kg dan kemampuannya yang dapat
mengembang bila basah ataupun mengkerut bila kering.
Di dalam tanah mineral smektit dapat berasal dari
bahan induk tanah (inherited), dan hasil pelapukan mineral phillosilikat (Allen
and Hajek, 1989). Smektit kebanyakan dijumpai bersama mineral lempung lainnya,
seperti illit dan kaolinit. Terdapatnya smektit dengan kaolinit secara
bersamaan sangat dimungkinkan. Kaolinit dapat terbentuk sebagai hasil pelapukan
smektit pada lingkungan yang masam, dan dapat pula terdapat di dalam tanah
sebagai hasil pelapukan didaerah hulu yang terendapkan di sistem pengendapan
bahan alluvial
Daftar Pustaka
Nursyamsi,D.
2011. Mekanisme pelepasan K terfiksasi menjadi tersedia bagi pertumbuhan
tanaman pada tanah-tanah yang didominasi smektit. Jurnal Sumber Daya Lahan. 5
:61
Nursyamsi,
D. dan Suprihati. 2005. Sifat-sifatdan mineralogy tanah serta kaitannya dengan
kebutuhan pupuk untuk padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan kedelai
(Glycine max). Jurnal Bul. Agron. 33: 40-47.
Nursyamsi,
D., K. Idris, S. Sabiham, D. A. Rachim, A. Sofyan. 2007. Sifat-sifat tanah
dominan yang berpengaruh terhadap K tersedia pada tanah-tanah yang didominasi
smektit. Jurnal Tanah dan Iklim. 13-20.
Sukmawati,
S. 2011. Beberapa perubahan sifat kimia alofan dari andisol setelah menjerap
asam humat dan asam silikat. Jurnal Media Litbang Sulteng IV. 2 : 118-124.
0 Komentar